Sunday, December 13, 2015

Museum Ullen Sentalu; Berkenalan Dengan Budaya Jawa

 
Museum ullen sentalu merupakan salah satu museum seni dan budaya jawa yang berada di Pakem, Kaliurang, Yogyakarta. Museum ullen sentalu menawarkan wisata sejarah dan budaya mengenai 4 keraton di Solo dan Yogyakarta. Ullen Sentalu merupakan singkatan dari istilah filosifi jawa "ulating blenjong sejatine tataraning lumaku" yang mempunyai arti sebagai cahaya yang selalu menerangi perjalanan hidup.

Bangunan museum ini terbilang unik karena menyatu dengan alam sekitarnya, Saat memasuki area museum kita akan ditemani oleh seorang pemandu. Ruangan pertama yang kita masuki ialah ruangan gamelan, di dalam ruangan ini kita akan menemukan seperangkat gamelan yang biasa digunakan dalam acara - acara keraton Yogyakarta, selain itu kita juga dapat melihat berbagai lukisan penari yang menarikan tarian - tarian sakral keraton. Selanjutnya kita diajak memasuki sebuah lorong bawah tanah yang disebut Goa Sela Giri, bangunan yang berada di bawah tanah ini dibuat dengan menggunakan bebatuan merapi. Di dalam ruang ini kita akan disuguhkan berbagai lukisan mengenai kisah - kisah dari 4 keraton Solo dan Yogyakarta pada masa Kerajaan Mataram.


Kampung Kambang merupakan area selanjutnya, uniknya area ini dibangun diatas kolam air dengan konsep yang menyerupai labirin. Dalam area ini kita akan melihat 5 ruang pamer yang berbeda, yakni ruang syair untuk Tineke, ruang Ratu Mas, ruang batik Vorstendlanden, ruang batik pesisiran, dan ruang putri dambaan. Sesuai dengan namanya, ruangan tersebut berisi tentang peninggalan, lukisan, serta hal - hal yang berhubungan dengan sejarah dan budaya jawa. Sebelum keruangan lainya kita akan disuguhkan minuman yang disebut jamu Ratu Mas, jamu ini merupakan resep dari bahan alami yang dipercaya dapat membuat awet muda. 

Ruangan selanjutnya disebut koridor Retja Landa, merupakan koridor museum yang berisi patung arca dewa dewi hindu - budha yang dulunya merupakan bagian dari ritual kepercayaan. Setelah itu kita diajak ke dalam suatu ruang pamer berupa patung dan lukisan yang disebut Sasana Sekar Bawana, dalam ruangan ini kita dijelaskan tentang perbedaan antara keraton Solo dan Yogyakarta ketika melangsungkan pernikahan.

Museum ini dikelola swasta yang berkerja sama dengan keraton Yogyakarta, hal ini membuat kebersihan dan keasrian dari museum ini terjaga. Para pengunjung pun masuk secara berkelompok dengan pemandu yang akan menjelaskan setiap detail dari museum, jangan ragu untuk bertanya karena pemandu akan dengan senang hati menjawabnya. Setiap pengunjung museum pun tidak diperbolehkan berfoto ataupun menyentuh benda - benda museum, hal ini amat dijaga agar benda museum tidak rusak dan terjaga keaslianya.


 Bayu Raditya Pratama
 

     

Friday, December 4, 2015

Landscape Anomaly; Bicara Melalui Simbol


Bertempat di Galery Salihara, seniman Eko Nugroho kembali mengadakan pameran tunggalnya di Indonesia setelah vakum selama 4 tahun, pameran yang mengambil tema landscape anomaly ini diakui Eko menghabiskan waktu persiapan sejak setahun yang lalu. Landscape anomaly merupakan cuplikan dari berbagai fenomena masyarakat yang dapat dilihat dari kacamata individu maupun global.


Pameran yang berlangsung dari 22 November - 21 Desember 2015 ini memamerkan 21 karya terbaru Eko Nugroho. Karya nya banyak dipengaruhi dari situasi lingkungan dan sosial politik di sekitarnya, ia kerap kali menuangkan komentarnya melalui simbol - simbol yang berupa lukisan, patung, mural, sampai instalasi seni. Karya Eko Nugroho dapat juga dilihat sebagai plesetan dari situasi sosial politik yang diterjemahkan ke dalam karya seni kontemporer.

Meskipun karya Eko terlihat absurd dan fantasi, namun bila diperhatikan keseluruhan karyanya merujuk pada masalah yang serius dan kerap kali bernuansa politis. Karya Eko Nugroho menggunakan banyak simbol - simbol yang kita ketahui bersama, namun berbeda dari biasanya. Hal inilah yang ia sebut sebagai anomaly dari karya - karya nya.


Karya - Karya Eko Nugroho ini merupakan karya kontemporer yang tidak mudah dimengerti dalam sekali pandang, sekilas karya Eko hanyalah seni instalasi biasa, namun semakin lama dipandang kita akan mengerti bahwa karya tersebut mewakili suatu masalah tertentu. karya - karya Eko Nugroho tidak hanya komunikatif, namun juga mengajak kita merenungi masalah yang terkandung di dalamnya.

Bayu Raditya Pratama

Monday, November 30, 2015

Amata Borobudur Resort; Resto Nyaman Bergaya Eklektik


Yogyakarta merupakan tujuan destinasi favorit bagi wisatawan selain pulau Bali, hal tersebut membuat banyaknya terdapat penginapan serta resto yang unik dan menarik. Seperti hal nya Amata Borobudur Resort & Restaurant yang terletak di Mendut Jawa Tengah. Sebenarnya tempat ini merupakan penginapan dengan restoran sebagai fasilitasnya, namun justru restoran nya lah yang mendapatkan perhatian lebih dari para wisatawan.


Dengan bentuk berupa pendopo joglo khas Jawa Tengah membuat resto ini dapat langsung terlihat saat kita memasuki kawasan Amata. Kesan eklektik langsung terasa saat memasuki area resto, hal ini dikarnakan penataan serta dekorasinya yang modern meskipun dengan bangunan yang tradisional. Resto ini mengusung konsep open-air yang artinya terbuka tanpa pendingin ruangan, namun tidak perlu khawatir resto ini tetap terasa sejuk dan nyaman karena ditunjang oleh landscape disekitar resto yang dibuat asri.


Saat datang ke resto ini untuk makan siang, anda akan disambut dengan handuk dingin agar lebih segar, hal ini juga yang saya suka dari restoran ini. Menu restoran ini memang tak sebanyak resto lainya, namun justru dengan menu yang terbatas membuat rasa dari tiap makanan dapat terjaga. Pesanan pun tidak memakan waktu lama meskipun disajikan dengan menarik dan cantik, Para pelayan yang ramah dan cekatan juga menjadi nilai tambah restoran ini.


Setelah selesai menyantap makanan jangan ragu untuk sekedar bersantai dan menikmati pemandangan serta minuman yang ada di resto ini, karena para pelayan akan dengan senang hati mempersilahkan kita untuk berlama - lama di sini. Jika ingin melihat fasilitas penginapan yang ada pun para pelayan akan dengan senang hati mengajak kita berkeliling. Selain itu kamar - kamar di Amara Resort ini juga didesain dengan unik, namun sepertinya lebih banyak wisatawan asing yang menginap di sini.

Bayu Raditya Pratama 

  

Sunday, November 29, 2015

Pantai Parangtritis; Eksotisme Dengan Daya Tarik Mistis


Terletak di selatan Yogyakarta, pantai Parangtritis merupakan salah satu destinasi wajib bagi para wisatawan. Tidak hanya menyuguhkan keindahan panorama ombak besar dan pasir yang cantik, pantai parangtrirtis juga menyuguhkan sejarah sekaligus cerita mistis di dalamnya. Sudah menjadi rahasia umum jika pantai ini merupakan salah satu pantai di kawasan selatan pulau jawa yang mempunyai banyak cerita mistis.

Parangtritis berasal dari kata parang (batu) dan tritis (tetesan air), penamaan ini konon diberikan oleh seorang pelarian dari kerajaan Majapahit yang datang dam melakukan petapaan di pantai ini. Cerita legenda mengatakan bahwa pantai Parangtritis merupakan kediaman dari penguasa lautan selatan (Nyi Roro Kidul). Hal tersebut tidak hanya dipercaya oleh masyarakat sekitar, namun juga oleh masyarakat Jawa Barat dan Bali.


Pada tanggal tertentu masyarakat Yogyakarta pun melakukan upacara pelarungan sesajen dan taburan bunga ke laut, hal ini dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap penguasa lautan selatan. Selain itu pantai ini juga diyakini sebagai simbol kesatuan trimurti oleh masyarakat Yogyakarta. Dalam sejarah penyebaran Islam di pulau jawa pun pantai ini diyakini sebagai tempat bertemunya sunan kalijaga dengan panembahan senopati.

Berangkat dari legenda dan kepercayaan warga setempat, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan ketika mengunjungi pantai parangtritis, diantaranya ialah mengenakan pakaian berwarna hijau dan berbicara tidak sopan. Konon jika peraturan tersebut dilanggar maka ia akan hanyut ke laut dan tidak akan kembali lagi. Kepercayaan serta legenda tersebut yang menambah keeksotisan dari pantai di selatan Yogyakarta ini.


Pada dasarnya pantai parangtriris merupakan pantai dengan hamparan pasir yang landai dan ombak yang besar, hamparan pasir yang luas serta landai membuat pantai ini sangatlah pas untuk sekedar bermain air atau pasir. Keberadaan palung laut disekitar pantai parangtritis membuat kegiatan berenang tidak diperbolehkan dipantai ini.

Pantai ini pun menyuguhkan berbagai fasilitas bagi para wisatasan, mulai dari penyewaan ATV, delman untuk menyusuri bibir pantai, hingga gubuk jajanan. Angin yang kencang biasa membawa pasir hingga pedesaan disekitar pantai, hal tersebut membuat pemandangan daerah disekitar pantai tertutupi pasir seperti gurun pasir atau disebut juga gumuk. Keberadaan gumuk pasir ini pun menyuguhkan panorama alam tersendiri yang tidak ada di pantai lainnya.

Bayu Raditya Pratama 

Saturday, November 28, 2015

Contact

Email Contact:

bayuraditya13@gmail.com

you can find me on

Prolog


Berawal dari masa kelam sewaktu remaja, bagi saya blog merupakan teman berkeluh kesah selayaknya jurnal harian. BY. Fashion adalah fotoblog pertama saya yang awalnya berisi portfolio photo, dan kemudian berkembang menjadi blog fashion seiring dengan semakin banyaknya undangan dari berbagai pagelaran fashion show

Undangan - undangan tersebutlah yang membuat saya dapat menjadi bagian dari Theactualstyle.com. Pada tahun 2013 saya bertemu dengan 2 orang kawan saya dari The Actual Style, sebuah media fashion online yang membahas dunia fashion secara utuh. pada awalnya saya bergabung sebagai photographer, namun menjadi bagian The Actual Style ternyata mengakrabkan saya dengan dunia jurnalistik, khususnya tulis menulis.

Dibalik itu semua keseharian saya lebih berkutat dengan dunia design, saya adalah seorang Interior Designer dari salah satu perusahaan di Jakarta Selatan. Kehidupan sebagai interior designer sudah berjalan selama 6 tahun. Menjadi designer memberikan pengalaman berbeda, saya jadi terbiasa melihat suatu karya dari 2 sisi, yakni sisi seorang designer dan jurnalis.

Di waktu senggang antara ke-2 nya saya pun mempunyai banyak hobi, dari membaca buku (komik, literatur, sejarah, dll), mendengarkan musik dari semua gendre baik indie maupun mayor label, hingga berpergian ke museum dan art-space.

BY. Lifestyle ialah blog tempat saya belajar menulis tentang lifestyle sekaligus mencurahkan hobi saya, karena menurut saya menulis tentang lifestyle bukan perkara mudah. Menulis tentang lifestyle haruslah memahami dan mengalami sendiri untuk mengerti apa yang kita akan tulis. Semoga blog ini menjadi awal perjalanan baru bagi saya.

Bayu Raditya Pratama

Friday, November 27, 2015

ICAD 2015; Penggabungan Makna Filosofis Dan Bentuk

Karya Harry Purwanto

Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) kembali digelar, bertempat di Hotel Grand Kemang Jakarta, acara ICAD 2015 yang telah memasuki tahun ke-6 nya ini mengusung tema vertical horizon. Menurut Hafiz Rancajale selaku kurator, vertical horizon dimaknai sebagai hubungan manusia dengan Tuhan (vertical), dan dengan sesama (horizontal). Vertical Horizon bisa juga diartikan sebagai cara manusia melihat penggabungan 2 hal yang sifatnya filosofis dan bentuk menjadi satu kesatuan.

Karya Savira Lavinia Raswari

Pameran yang berlangsung dari tanggal 28 Oktober - 30 November 2015 ini menampilkan karya dari 30 seniman lintas generasi. Para seniman pun melewati proses kurasi yang cukup panjang, karya mereka haruslah mengangkat kekayaan budaya Indonesia yang diterjemahkan kembali dalam bentuk yang kekinian. Latar belakang para seniman pun beragam dari perancang busana, arsitek, photographer, hingga musisi.

Karya Ines Katamso

Menciptakan suatu karya kontemporer bukanlah perkara yang mudah, kebebasan seniman dalam menafsirkan kekayaan budaya Indonesia ke dalam bentuk baru inilah yang terkadang malah menghilangkan unsur nilai yang terkandung didalamnya. Dalam acara ICAD 2015 ini juga melibatkan 14 seniman muda asal Denmark dengan menggunakan rotan Indonesia sebagai materialnya, para seniman asal Denmark ini terlebih dahulu mengikuti program residensi di Cirebon.

Karya Danish Emerging Designer

Tidak hanya menghadirkan pameran seni instalasi, ICAD 2015 juga mengadakan talk-show mengenai seni dan desain, konvensi, hingga pemutaran film. Program tersebut merupakan hasil kerja sama dengan British Council, Institute Français Indonesia, dan kedutaan Denmark. Hal yang membanggakan lainnya ialah acara ICAD 2015 ini dihadiri oleh Ratu Denmark, Margrethe II.

Bayu Raditya Pratama 

Wednesday, November 25, 2015

Soto Bathok Mbah Katro; Cita Rasa Alami


Liburan ke Yogyakarta tak lengkap rasanya ketika belum mencicipi makanan unik khas setempat, salah satu nya ialah Soto Bathok Mbah Katro yang terletak di kawasan Candi Sambisari, Kalasan. Tempat kuliner yang berada ditengah sawah ini merupakan tempat sarapan favorit warga setempat dan wisatawan, terbukti dari ramai nya pembeli pada pagi hari.

Soto Bathok Mbah Katro ini hanya menawarkan hidangan berupa soto sapi berkuah bening, namun keunikannya terletak pada cara penyajian yang menggunakan batok kelapa (tempurung kelapa), Selain itu terdapat juga sate telur dan tempe goreng sebagai tambahan. Meskipun hanya menyajikan soto sapi dengan porsi sebesar batok kelapa, namun sensasi makan di tengah sawah dengan menggunakan batok kelapa ini lah yang menimbulkan kenikmatan tersendiri.


Menggunakan batok kelapa sebagai pengganti mangkok membuat rasa soto sapi menjadi lebih alami dan gurih, jangan ragu untuk memesan banyak tempe goreng nya, karena rasa tempe gorengnya yang enak membuat kita tak dapat berhenti untuk memakannya. Sejuk nya udara pagi tengah sawah membuat betah berlama - lama ditempat ini, meskipun hanya duduk lesehan di saung bambu. Sarapan di tempat ini tidak lah menguras kantong, bahkan bisa dikatakan tempat kuliner ini murah meriah bagi ukuran wisatawan.

Tempat yang nyaman, harga murah, dan penyajian yang unik merupakan nilai tambah dari tempat kuliner ini, namun menemukan letak soto ini bukanlah perkara yang mudah. Minim nya petunjuk jalan serta lokasi yang lumayan jauh dari jalan raya, membuat kita seolah menemukan harta karun ketika sampai di lokasi ini.

Bayu Raditya Pratama  

Sunday, November 22, 2015

Merapi Lava Tour; Perjalanan Melihat Sisa Merapi


Masih lekat di ingatan kita tentang erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010, bencana alam yang tidak hanya memakan banyak korban jiwa namun juga telah merubah wajah daerah disekitar nya. Banyak ladang dan ternak yang hancur tersapu awan panas, bahkan tak sedikit desa yang rata dengan tanah akibat tertimbun bongkahan batu vulkanik merapi.

Kini warga setempat bersama pemerintah DI Yogyakarta membuka kawasan Gunung Merapi sebagai wisata sejarah, Merapi Lava Tour adalah perjalanan wisata kilas balik melihat langsung sisa - sisa dari dahsyat nya erupsi Gunung Merapi. Perjalanan wisata ini akan mengunjungi beberapa tempat dengan kondisi jalan yang terjal dan berbatu, oleh sebab itu perjalanan ini menggunakan mobil khusus berupa jeep off-road.



Awal tujuan kita adalah museum mini sisa hartaku yang berada di Dusun Petung, sepanjang perjalanan menuju dusun tersebut kita akan disuguhi pemandangan memilukan, yakni berupa desa yang telah ditinggal penduduknya karena hancur sampai bongkahan besar bebatuan yang merupakan muntahan batu vulkanik dari Gunung Merapi.

Di Dusun Petung kita akan melihat sisa puing rumah yang dulunya merupakan sebuah desa. Sisa puing bangunan tersebut dijadikan sebagai museum mini oleh warga setempat. Berada di kawasan museum dengan pemandangan puing dan sisa erupsi membuat kita seolah ikut merasakan ketegangan yang terjadi ketika erupsi Merapi terjadi, terdapat juga Kerangka hewan ternak yang disusun kembali, perabotan rumah yang hangus, hingga kerangka kendaraan bermotor yang hangus akibat tersapu awan panas. Tak hanya itu, pesan - pesan yang dibuat oleh warga sekitar tentang apa yang telah mereka alami juga semakin membuat kita terenyuh.


Perjalanan pun berlanjut ke tempat sebuah batu besar yang disebut batu alien, batu tersebut merupakan batu besar yang berasal dari puncak gunung merapi, batu ini mempunyai keunikan yakni memiliki bentuk seperti wajah manusia. Namun bukan karena itu pula disebut batu alien, kata alien berasal dari kata alihan atau pindahan.

tempat terakhir yang dikunjungi yakni Dusun Kaliadem, dusun ini telah tertutup batuan vulkanik dan pasir sehingga menjadi rata dengan tanah. Hal menarik dari dusun ini ialah terdapat nya bunker yang menjadi tempat persembunyian warga saat erupsi terjadi, namun karena dasyat nya erupsi yang terjadi mengakibatkan bunker tersebut tidak dapat menahan awan panas dan memakan korban jiwa. Berbeda dengan Dusun Petung yang masih menyisakan puing bangunan, dusun ini benar - benar hancur dan rata dengan tanah.

 
Wisata Merapi Lava Tour ini menyuguhkan 2 jalur perjalanan, selain jalur pendek ini terdapat juga jalur perjalanan yang lebih panjang. Dalam jalur yang lebih panjang tentunya kita akan dibawa ketempat - tempat bersejarah lainya seperti makan mbah Marijan, gardu pandang kopeng, hingga hunian sementara korban merapi. Dengan kita melihat dan merasakan langsung sisa - sisa erupsi Merapi membuat kita lebih menghargai hidup dan juga melatih rasa empati kita agar lebih peka terhadap orang lain.

Bayu Raditya Pratama




Friday, August 21, 2015

Pasta Gio; Pasta Ala Warung



Yogyakarta menyajikan banyak hal menarik bagi wisatawan, tak kerkecuali dalam hal kuliner, baik kuliner dengan presentasi bintang 5 hingga warung dengan tenda seadanya. kuliner yang disajikan pun beragam dari makanan tradisional hingga internasional, salah satunya adalah Pasta Gio yang menyajikan masakan Italia dengan presentasi ala warung.



Bertempat di Jalan Nglempong Lor Gang Bima Blok 1 No. 4, Yogyakarta. Restoran yang menyajikan masakan Italia dengan konsep ala warung di halaman rumah ini, menjadi salah satu tempat makan yang cukup populer, hal tersebut ditandai dengan banyaknya ulasan rekomendasi tentang restoran Pasta Gio ini. Masakan Italia dengan harga yang terjangkau, namun tetap menghadirkan rasa otentik menjadi faktor utama mengapa restoran ini menjadi tempat yang sering diulas oleh berbagai website dan blogger.



Pasta Gio menawarkan berbagai olahan menu pasta yang cukup beragam bagi para pencinta masakan Italia, mulai dari spaghetti, penne, hingga lasagna. Sekedar saran ketika mengunjungi restoran ini, janganlah ragu untuk memesan olahan pasta favorit anda meskipun tidak tertera dalam daftar menu, karena sang koki akan memasaknya dengan senang hati selama ia bisa membuat pesanan tersebut.

Hal lain yang menarik adalah Pasta Gio selalu menggunakan bahan lokal sebagai cara agar makanan mereka tetap terjangkau, meskipun hal tersebut berimbas pada olahan pasta yang terasa kurang bagi para pencinta pasta. Namun jika membandingkan harga yang mereka bandrol dengan rasa olahan pasta, suasana unik, dan tempat yang nyaman, warung Pasta Gio ini membuat kita selalu ingin kembali lagi.

Bayu Raditya Pratama

Saturday, June 20, 2015

Jurassic World; Nostalgia Dengan Dinosaurus


Setelah 22 tahun berlalu pulau Isla Nublar kembali dibuka sebagai taman dinosaurus, Jurassic World menjadi sebuah theme park yang berhasil mendatangkan sekitar 20 ribu pengunjung perhari nya. Simon Masrani (Irffan Khan) CEO dari Masrani Global Corporation menjadi pemilik serta investor dari theme park Jurassic World, ia juga yang berusaha mengembangkan dinosaurus jenis baru dengan rekayasa genetika bersama Dr. Hendry Wu (B.D.Wong).

Disisi lain Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) Direktur Opperasional Jurassic World kedatangan keponakanya yang sudah tidak bertemu selama 7 tahun, Gray Mitchell (Ty Simpkins) dan Zach Mitchell (Nick Robinson). Claire yang tengah sibuk mempersiapkan dinosaurus jenis baru tersebut harus meluangkan waktunya untuk ke-2 keponakannya, namun karena kesibukanya akhirnya ia menugaskan asistennya Zara Young (Katie McGrath) untuk menemani ke-2 keponakanya selama menjadi tamu VIP di Jurassic World.

Semua berjalan sesuai rencana, hingga hari dimana Claire mengundang Owen Grady (Chris Pratt) untuk melihat kandang dari Indominus Rex, dinosaurus jenis baru hasil rekayasa genetika yang ternyata lebih besar, buas, dan cerdas. Alih - Alih menjadi bintang baru yang mendatangkan banyak pengunjung dan keuntungan bagi Jurassic World, Indominus Rex justru menjadi ancaman bagi seluruh penghuni pulau Isla Nublar.

Film yang disutradarai oleh Colin Trevorrow ini merupakan sequel ke-4 dari film klasik tahun 1993 Jurrasic Park besutan sutradara Steven Spielberg. Film yang merupakan adaptasi dari novel karya Michael Crichton di tahun 1990 ini telah mengalami banyak perkembangan cerita. Namun, kisah dalam Jurassic World seperti mengangkat kembali kisah dari sequel pertama Jurassic Park, Hal ini membuat para penggemar film ini seperti bernostalgia kembali.

Jurassic World menjadi film yang terbilang sukses dengan pendapatan lebih dari US$ 500 juta pada pekan pertama peluncuranya. meskipun terbilang sukses secara pendapatan dan efek 3D yang dihasilkan, namun terdapat beberapa scene yang dirasa janggal dan terlalu sadis untuk ditonton oleh anak - anak.

Bayu Raditya Pratama
   

         

Saturday, April 25, 2015

Frau; Antara Lani, Oscar, dan Puisi




frau

"Perkenalkan saya Leilani Hermiasih dan ini keyboard saya oscar, kami tergabung dalam sebuah band, Frau," kata Lani mengawali penampilanya. Sebuah band pada umumnya memiliki personel beranggotakan manusia, namun berbeda dengan frau yang beranggotakan Lani (Vokal, Pianis) dan Oscar keyboard kesayanganya.

Pada awalnya, Lani yang gemar menulis lagu mencoba merekam lagu hasil ciptaannya menggunakan media sederhana, yakni sebuah laptop yang ia namai Amelie. hasil rekaman tersebut kemudian ia unggah ke sosial media myspace, dari sosial media tersebut ia banyak mendapat respon positif atas musik yang ia mainkan.

Melalui yesnowave.com Lani membuat mini album pertamanya starlit carousel yang dapat di download secara gratis, yesnowave.com merupakan netlabel yang berbasis di Yogyakarta. 'Mesin penenun hujan', 'I'm a sir', 'sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa', 'salahku,sahabatku','cat and rat', 'intensity', dan 'glow', merupakan lagu - lagu yang  terdapat pada album pertama Frau. Tahun 2010, album pertamanya ini dibuat kedalam bentuk CD bersama dengan Cakrawala Records dan Demajors. Regina Spektor, Feist, Fiona Apple, hingga Crisye menjadi inspirasi Lani dalam bermusik.

Jenis musik yang Frau mainkan terbilang jarang di Indonesia, sentuhan klasik dan anti-folk dengan paduan lirik puitis terdengar jelas dalam setiap lagunya. Bernyayi dengan hanya diiringi oleh dentingan piano membuat musik frau terdengar sederhana, namun justru menjadi kekuatan dari setiap lagu yang Frau bawakan.

"Musik hanyalah sekedar hobi," kata Lani dalam setiap kesempatan penampilanya. Ia tak ingin musik menjadi penghalang ia untuk melanjutkan pendidikanya, alasan ini juga yang mendasari Lani untuk menolak beberapa tawaran bergabung dengan beberapa label besar. Ia membuktikannya di tahun 2013, ia meninggalkan Oscar keyboard kesayangan nya untuk menempuh pendidikanya di Inggris.

Sebelum vakum selama 1 tahun, Frau lebih dulu menyelesaikan proyek album ke-2 nya yang diberi judul Happy Coda, album yang berisi 8 lagu ini  resmi diliris oleh yesnowave.com pada bulan Agustus 2013. pada album ke-2 ini tidak ada yang berubah dari Frau, semua lagu dapat di download secara cuma - cuma. Album Happy Coda juga dibuat ke dalam bentuk CD dengan record label dan distributor yang sama. "Saya cuma punya waktu 2 minggu untuk menyelesaikan 8 lagu ini, dan alhasil liriknya kurang memuaskan, kemudian saya agak mutung (ngambek), gak terlalu suka pentas, gak mau mengutak-atik lagu - lagu itu. Sampai akhirnya saya menyadari kalau saya ingin bikin lagu baru, untuk membuat lagu baru saya perlu merumahkan yang 8 ini," ungkap Lani dalam peluncuran album Happy Coda.

Dalam setiap penampilanya Frau tidak hanya membawakan lagu nya sendiri, seringkali Lani mencoba bereksperimen dengan melagukan sebuah puisi, sebut saja puisi 'Senja di pelabuhan kecil' dari Chairil Anwar, 'Dongeng buat bayi zus pandu' dari Asrul Sani, hingga 'Berita Perjalanan' dari Sitor Situmorang.

Bayu Raditya Pratama



       

Monday, April 20, 2015

R.I.S.A.R.A; Buku Harian Tentang Mahluk Halus



Persahabatan yang dimulai karena mahluk halus, keanehan tersebut mungkin hanya terjadi pada Sara Wijayanto dan Risa Saraswati. Pertemuan keduanya berawal dari sebuah program acara televisi, kelebihan mereka melihat dan berkomunikasi dengan mahluk halus membuat mereka menjadi host disalah satu program pencarian hantu. Pertemanan mereka berlanjut hingga ke ranah media sosial, melalui twitter mereka kerap kali cerita pengalaman mereka saat berkomunikasi dengan mahluk halus, #risara menjadi hastag yang selalu ditunggu penggemar mereka setiap malam jumat.

Cerita - cerita mereka dengan hastag Risara lah yang mendasari mereka membuat sebuah buku kolaborasi, pada awalnya Sara tidak yakin dengan dirinya untuk menulis buku, karena ini merupakan kali pertama Sara membuat sebuah buku. Hal ini berbeda dengan Risa yang sudah terlebih dahulu menjadi penulis cerita - cerita horor, buku r.i.s.a.r.a merupakan buku ke-4 nya setelah ia meluncurkan buku Maddah, Sunyaruri, dan Ananta Prihadi.

Buku r.i.s.a.r.a merupakan cerita dari keseharian mereka dalam berhubungan dengan mahluk halus, dalam buku ini pun dijelaskan latar belakang kedekatan antara mereka berdua. Dalam setiap bab nya buku ini diceritakan secara bergantian, konsep yang sama ketika mereka menceritakan pengalaman mereka melalui media sosial twitter.

Gaya bahasa yang mereka gunakan pun sangatlah ringan dan nge-pop, banyak celotehan - celotehan ringan khas anak muda jaman sekarang. Secara halaman pun buku ini sangat pas sebagai teman bersantai, hanya sekitar 162 halaman. Meskipun ringan dan nge-pop buku ini juga mengandung banyak pelajaran hidup, melalui r.i.s.a.r.a kita diajak untuk mengenal lebih dekat sosok yang selama ini menyeramkan, buku ini juga memberi pelajaran bagaimana semestinya kita menghargai sebuah kehidupan.

Bayu Raditya Pratama   

  
    

Saturday, April 18, 2015

Tafsir Kontemporer Atas Warisan Budaya Seni Patung Indonesia

karya Taufan AP

Seni patung sudah menjadi salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia, hal ini terlihat dari peninggalan warisan budaya seni patung yang menjadi bagian daya tarik Indonesia. menurut Hermawan Tanzil dari Dia.lo.gue Artspace, seni dan desain memiliki tanggung jawab untuk mewakili dan mepesentasikan secara visual sejarah manusia. sebuah warisan bukanlah sekedar simbol antik dari masa lampau, namun seorang perupa seni sudah seharusnya mempelajari sejarah untuk terus maju, mencari relevansi pribadi dalam konteks kontemporer.

karya Arya Pandjalu

Gagasan tersebut yang melandasi Dia.lo.gue Artspace mengadakan pameran bertajuk contemporary eye of indonesian art & culture heritage. Pameran ini tidak hanya sekedar memamerkan karya, namun juga sebagai hasil proses penafsiran dari percakapan antara pematung dengan objek yang menjadi insprasinya."yang bisa dilihat dalam pameran ini ialah, seorang seniman mempunyai otoritas dalam berkarya. mereka memiliki kemerdekaan penuh dalam memilih medium, merancang, dan menemukan konsep dalam berkarya," kata Dolorosa Sinaga salah satu exhibitor pameran ini.

Karya Nus Salomo

Pameran yang berlangsung tanggal 15-17 April 2015 ini menampilkan karya kontemporer dari 8 pematung, yakni Anusapati, Arya Pandjalu, Budi Santoso, Dolorosa Sinaga, Awan Parulian Simatupang, Nus Salomo, Lenny Ratnasari Weichert, dan Taufan AP. Para seniman ini dengan bebas menafsirkan warisan budaya Indonesia ke dalam berbagai bentuk seni patung kontemporer, "peranan contemporary art di dalam heritage menjadi sangat penting, karen seharusnya mereka mengakomodasi perubahan dari heritage, dan menambah layer baru di dalam perjalananya, tanpa mengurangi esensi penting dalam warisan budaya," ujar Lin Che Wei CEO PT. Pembangunan Kota Tua Jakarta. 
              

Bayu Raditya Pratama

Wednesday, April 15, 2015

Filosofi Kopi; Setiap Jenis Kopi Punya Karakternya sendiri



"Kopi, sehebat apapun kamu meraciknya akan tetap terasa pahitnya," sepenggal kalimat diakhir film yang cukup menjelaskan makna film arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini. Filosofi kopi ialah film hasil adaptasi dari cerita pendek Dewi Lestari, film ini bercerita tentang 2 sahabat yakni Ben (Chico Jericho) dan Jody (Rio Dewanto) yang mengelola sebuah kedai kopi, Filosofi Kopi tidak hanya menjadi nama kedai kopi mereka, melainkan menjadi signature meraka dalam menjual secangkir kopi. "Setiap jenis kopi punya karakter nya sendiri, melalui kopi setiap karakter orang dapat menemukan dirinya sendiri," ujar Ben dalam film filosofi kopi ini.

Konflik mereka dimulai setelah orang tua Jody yang ternyata memiliki hutang, kepailitan pun mengancam kedai filosofi kopi. Hingga pada suatu malam, seorang pengusaha property kaya ingin meloloskan tendernya ke seorang pengusaha pencinta kopi, Ben pun ditantang untuk membuat kopi terbaik di dunia, bila berhasil tentunya imbalan yang diterima akan menyelamatkan filosofi kopi.

Tantangan ini diterima oleh Ben yang seorang barista (ahli kopi), penuh ambisi Ben mencoba berbagai tehnik serta jenis kopi. Di sisi lain, Jody yang lebih memikirkan keuntungan serta kelangsungan filosofi kopi mencoba bertahan. Pada bagian ini sangat terasa perbedaan karakter yang terjadi diantara meraka. Kopi perfecto menjadi kopi terbaik hasil racikan Ben, tidak hanya terbaik, melainkan menjadi kopi favorit di kedai kopi mereka.

Kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama, El (Julie Estelle) seorang blogger dan penulis yang datang dan mematahkan semuanya, kopi Perfecto dianggap bukalah kopi terbaik. dalam bagian ini pun dijelaskan latar belakang dari setiap karakter, kemunculan El membuat konflik baru dalam persahabatan Ben dan Jody, pada akhirnya mereka ber-3 memtuskan untuk melakukan perjalanan mencari kopi tiwus, kopi terbaik yang pernah ada.

Keberhasilan sang sutradara mengadaptasi film ini terlihat dari cara ia mengemasnya, cerpen filosofi kopi bukanlah sebuah tulisan "ringan" yang mudah dipahami, namun melalui film ini penonton dapat dengan mudah terlibat secara emosional, terlepas dari seorang penggemar kopi atau pun tidak. 

Gaya bahasa yang urban walaupun terkadang filosofis membuat film ini terasa ringan, hal ini ditambah dengan alur cerita yang mengalir, mengahasilkan film yang menghibur namun sekaligus mengandung makna yang dalam. Secara garis besar film ini memang membahas kopi lebih dalam, namun jika lebih ditelaah, kopi di sini sebenarnya hanya sebuah makna simbolik dari sebuah kehidupan.

Bayu Raditya Pratama



       

Monday, April 13, 2015

Dekat; Lahir Kembali

Tata

Bagi sebuah grup musik, single pertama adalah sebuah awal perkenalan mereka dengan pendengarnya. Namun berbeda dengan grup Dekat, 'Lahir kembali' diciptakan justru sebagai jawaban atas segala pertanyaan, adalah Kamga, Tata, dan Chevrina yang sebelumnya dikenal sebagai grup musik Tangga. Menurut Chevrina, lagu lahir kembali ini berisikan jawaban atas apa yang terjadi dengan tangga, bersembunyi dibalik lagu dengan membiarkan orang menerka - nerka merupakan hal yang mengasikan bagi mereka.

Lahirnya Dekat merupakan sebuah awal baru bagi mereka, tidak hanya berganti nama dan warna musik yang mereka mainkan, melainkan juga mereka keluar dari label tempat mereka bernaung sebelumnya. hal ini mereka lakukan karena Dekat ingin memulai semuanya lebih bebas dan fresh.

Chevrina  

Musik dekat merupakan perpaduan unsur musik pop dan black beat, dalam membuat musiknya Dekat terinspirasi dari Bastille, Ellie Goulding, dan Drake. perpaduan tersebut menjadikan musik dekat terdengar berbeda dengan musik yang mereka mainkan sebelumnya, konsep ini mereka ramu kedalam sebuah mini album yang berisi 5 lagu, yakni 'lahir kembali', 'mana dusta, mana nyata', 'istimewa', 'kembali berkerja', dan 'bila aku'.

Di awal perjalananya, Dekat dengan bebas mengunggah seluruh lagu mereka di sosial media youtube dan soundcloud, langkah ini diambil sebagai perkenalan dengan para pendengarnya. "kalau lo belum mau beli album kita, minimal lo bisa dengerin dulu lagu - lagu kita di channel youtube kita," ujar Tata dalam penampilanya di acara lokalfest 3.0.

Kamga

Dalam berbagai penampilannya, Dekat tidak hanya membawakan lagu - lagu yang terdapat di mini album, mereka juga meng-cover lagu Indonesia ataupun lagu barat. Chandelier, dan elastic heart dari Sia, hingga lagu 'aku tak biasa' dari Alda, sering mereka bawakan dalam versi Dekat tentunya, kelahiran kembali grup Dekat memberikan alternatif baru dalam belantika musik Indonesia.


Bayu Raditya Pratama