Bertempat di Galery Salihara, seniman Eko Nugroho kembali mengadakan pameran tunggalnya di Indonesia setelah
vakum selama 4 tahun, pameran yang mengambil tema
landscape anomaly ini diakui Eko menghabiskan waktu persiapan sejak setahun yang lalu.
Landscape anomaly merupakan cuplikan dari berbagai fenomena masyarakat yang dapat dilihat dari kacamata individu maupun global.
Pameran yang berlangsung dari 22 November - 21 Desember 2015 ini memamerkan 21 karya terbaru Eko Nugroho. Karya nya banyak dipengaruhi dari situasi lingkungan dan sosial politik di sekitarnya, ia kerap kali menuangkan komentarnya melalui simbol - simbol yang berupa lukisan, patung,
mural, sampai instalasi seni. Karya Eko Nugroho dapat juga dilihat sebagai plesetan dari situasi sosial politik yang diterjemahkan ke dalam karya seni kontemporer.
Meskipun karya Eko terlihat
absurd dan fantasi, namun bila diperhatikan keseluruhan karyanya merujuk pada masalah yang serius dan kerap kali bernuansa politis. Karya Eko Nugroho menggunakan banyak simbol - simbol yang kita ketahui bersama, namun berbeda dari biasanya. Hal inilah yang ia sebut sebagai
anomaly dari karya - karya nya.
Karya - Karya Eko Nugroho ini merupakan karya kontemporer yang tidak mudah dimengerti dalam sekali pandang, sekilas karya Eko hanyalah seni instalasi biasa, namun semakin lama dipandang kita akan mengerti bahwa karya tersebut mewakili suatu masalah tertentu. karya - karya Eko Nugroho tidak hanya komunikatif, namun juga mengajak kita merenungi masalah yang terkandung di dalamnya.
Bayu Raditya Pratama
No comments:
Post a Comment