Saturday, August 15, 2020

Gameboys The Series; Kreatifitas Di Tengah Pandemic

Boys love (BL) merupakan jenis cerita fiksi yang menampilkan hubungan romansa antara sesama laki-laki. Jenis cerita seperti ini dimulai dari negara Jepang dengan sebutan yaoi, yang kemudian pada awal tahun 2000-an berkembang di negara - negara asia khususnya Thailand, dimana Thailand telah memproduksi drama series jenis ini secara serius dan masif.

Pada awal tahun 2020 ini hampir seluruh dunia merasakan dampak dari pandemic virus corona (covid-19). Pandemic ini berdampak besar ke seluruh aspek kehidupan manusia termasuk dunia film dan hiburan. Namun hal ini lah yang justru menjadi inspirasi bagi tangan - tangan kreatif dari the ideafirst company asal Philippines. 

Gameboys the series menjadi drama series boys love (BL) pertama yang diproduksi oleh negara philippines. Gameboys the series menampilkan aktor muda Elijah Canlas sebagai Cairo, dan Kokoy De Santos sebagai Gavreel. Kisah romansa mereka dimulai dari sebuah permainan game online saat masa karantina (lock down). Dengan latar belakang situasi pandemic covid 19, yang dibuat se-nyata mungkin dengan keadaan dunia sekarang ini, membuat Gameboys the series tak hanya dapat diterima bagi para pencinta BL-series namun juga dapat dirasakan oleh penonton dari seluruh kalangan. 

Selain menampilkan kekuatan cerita dan akting para aktor, Gameboys the series pun membagikan cara baru dalam proses pembuatan suatu drama series. Keseluruhan proses produksi mereka lakukan secara daring (online) dari rumah masing - masing dengan tim seadanya. Mulai dari proses setting background, set lampu, hingga kamera semua dilakukan sendiri oleh para aktor dengan arahan secara daring. Para aktor pun berakting tanpa bertatap muka satu sama lain.

Meski dilakukan dengan tim yang terbatas dan alat seadanya, visual yang mereka hasilkan dalam drama seri ini sangatlah baik. Gameboys the series dapat dinikmati gratis di youtube, hal tersebut memberikan bukti nyata bahwa pandemic tidak membatasi kreatifitas mereka untuk memproduksi tontonan yang berkualitas. 

Bayu Raditya Pratama



 




No comments:

Post a Comment